Sabtu, 18 Juni 2016

SENI SYARHIL QUR'AN

  Syarhil qur’an 
 

  Pengertian syarhil qur’an
 
            Syarhil qur’an adalah pertunjukan seni islam bagaimana cara mentadaburi al-qur’an dengan keindahan yang di bawakan oleh tiga orang boleh laki-laki semua, perempuan semua ataupun laki-laki dan perempuan.


Tugas-tugas syarhil alqur’an

1.      Pensyarah/penceramah
Bertugas menyampaikan isi kandungan al-qur’an dengan suara yang lantang memaparkan dengan jelas isi pidato nya sesuai dengan tema yang telah di tentukan bersama yang sesuai dengan al-qur’an dan hadits, dan tak luapa menyertakan beberapa pendapat para ahli, dari berbagai buku karangan, pensyarah merupakan pilar utama dari syarhil qur’an karena pensyarah dapat memakan waktu yang lebih lama di bandingkan dengan petugas pembaca al-qur’an dan arti. Dimana pensyarah akan membuka isi pidato nya kemudian akan mempersilahkan qori untuk membacakan ayat al-qur’an yang sesuai dengan tema nya kemudian di lanjutkan pembacaan arti oleh petugas yang lain. Sang penceramah kemudian akan melanjutkan pidato nya kembali dengan menerangkan isi kandungan dari ayat tadi dengan menggunkan berbagai sumber penafsiran al-qur’an. Biasanya ayat al-qur’an dilantunkan sebanyak dua kali, walau ada ayat nya berbeda akan tetapi harus sama atau singkron sesuai dengan cerita sang pensyarah. Setelah selesai sang pensyarah akan menyimpulkan isi pidatonya kemudian menutup nya dengan salam yang serempak.

2.      Pembaca ayat
Pembaca ayat di sebut dengan qori’ karena lantunan yang di bacakan pun haruslah mengguanakan seni membaca al-qur’an yaitu dengan salah satu dari tujuh macam gaya lagu yang ada, panjang tidaknya ayat yang di bacakan tergantung pada tema yang di ambil apakah memiliki ayat yang panjang atau pendek. Dari tema tersebut haruslah mengankat dua ayat dari al-qur’an. Ayat pertama di baca dengan diawali bacaan ta’awuz dan basmallah, dan kemudian ayat kedua akan dilanjutkan setelah penceramah mempersilahkan, pada ayat kedua ini qori’ tidak perlu membaca ta’awuz dan basmallah lagi akan tetapi langsung saja di baca ayatnya dengan catatan harus sesuai dengan gaya lagu yang pertama.

3.      Sari tilawah
Sari tilawah adalah seni membacakan arti dari al-qur’an dengan berpuisi yang indah dengan khidmat mimik dan ekspresi nya sesuai dengan apa yang terdapat dalam arti al-qur’an yang ia bacakan. Ia bertugas membacakan arti dari apa yang telah dibacakan oleh qori’, setelah qori’ selesai membacakan ayat suci al-qur’an kemudian ia langsung mengartikan nya tanpa di persilahkan lagi oleh penceramah. Menjadi sari tilawah tidak lah semudah yang di bayangkan karna beranggapan bahwa sari tilawah hanya sebagai pembaca arti. Akan tetapi pensari tilawah membutuhkan penghayatan dan perasaan seperti akting yang mengikuti alur cerita dari al-qur’an. Kemudian di sertakan lagi dengan gerak tubuh nya yang mendukung penampilannya menjadi sempurna.

Syarhil qur’an biasa di pertandingkan pada Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) dan memiliki tingkatan sampai ke tingkat Nasional.

Berikutvideo syarhil qur’an terbaik 1 tingkat Nasional tahun 2014


Dapat kita simpulkan dari video diatas adalah sebagai berikut :
  1.  Musabaqah Syarhil Qur’an adalah bidang musabaqah yang mengungkapkan isi kandungan Al-Qur’an dengan cara menampilkan bacaan, puitisasi/terjemah dan uraian yang menunjukan kesatuan yang serasi.
  2. Peserta terdiri atas tiga orang (boleh laki-laki semua atau perempuan semua atau campuran), seorang pembaca ayat, seorang pembaca terjemah/puitisasi, dan seorang pengungkap isi kandungan Al-Qur’an.
  3. Materi musabaqah adalah berbagai topik yang memiliki landasan ayat-ayat Al-Qur’an yang terdiri atas aqidah, ibadah, akhlak, kemasyarakatan/muamalah, dan lainnya.
  4. Tahapan Musabaqah

Persiapan

Tahap ini dawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan tampil. Adapun penentuan topik bahasan ditetapkan sehari sebelum tampil.


Pelaksanaan
  1. Peserta tampil berdasarkan nomor urut tampil.
  2. Waktu penampilan selama 12–17 menit

Tata cara penampilan
  1. Setiap peserta tampil di panggung secara bersama dalam satu regu
  2. Ucapan salam disampaikan oleh pensyarah di awal dan diakhir penampilan
  3. Urutan penyajian adalah pembaca ayat, penerjemah, dan pensyarah. Pensyarah bisa berfungsi sebagai pengatur teknik panggung

Babak Final
  1. Penentuan regu yang masuk babak final berdasarkan perolehan nilai tertinggi, yaitu sebanyak 3 (tiga) regu
  2. Materi pokok bahasan (topik) diberikan paling lambat 12 jam sebelum tampil dengan cara diundi, dan materi (topik) tersebut berbeda dengan yang disajikan pada babak penyisihan
  3. Majelis Hakim menentukan nilai regu berdasarkan urutan nilai tertinggi.

2 komentar:

  1. Menurut penilaian saya utk pensyarahnya technik miking belum menguasai dan penampilanya terlalu monoton dalam menyampaikan materi sehingga cepat membuat enek pendengarnya seharusnya ritme irama dan harmonisasi intonasi harus sesuai dengan materi, tidak serta merta dengan nada tinggi dan keras sebagaimana seorang penyanyi professional. Feelnya serasa kurang banget, dan perlu belajar lg bagaimana menjadikan artikulasi lebih komunikatif. Sedangkan utk penterjemah terlalu terpaku dengan irama yg msh subjektif penilaiannya, harus bisa membedakan terjemah alquran dengan puitisasi alquran. Dan terakhir utk penilaian Qoriah menurut saya tajwidnya sdh lumayan lagu dan suaranya sdh cukup memenuhi standart penilaian namun harus diperhatikan lg technik pernafasan ketika berdiri agar perut tidak bergerak karena akan merusak tone lagu. Kesimpulannya, belum layak menjadi juara nasional.

    BalasHapus