Syarhil
qur’an
Persiapan
Tahap ini dawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan tampil. Adapun penentuan topik bahasan ditetapkan sehari sebelum tampil.
Pelaksanaan
Tata cara penampilan
Babak Final
Pengertian
syarhil qur’an
Syarhil qur’an adalah pertunjukan
seni islam bagaimana cara mentadaburi al-qur’an dengan keindahan yang di
bawakan oleh tiga orang boleh laki-laki semua, perempuan semua ataupun
laki-laki dan perempuan.
Tugas-tugas
syarhil alqur’an
1.
Pensyarah/penceramah
Bertugas menyampaikan isi kandungan al-qur’an dengan suara yang
lantang memaparkan dengan jelas isi pidato nya sesuai dengan tema yang telah di
tentukan bersama yang sesuai dengan al-qur’an dan hadits, dan tak luapa menyertakan
beberapa pendapat para ahli, dari berbagai buku karangan, pensyarah merupakan
pilar utama dari syarhil qur’an karena pensyarah dapat memakan waktu yang lebih
lama di bandingkan dengan petugas pembaca al-qur’an dan arti. Dimana pensyarah
akan membuka isi pidato nya kemudian akan mempersilahkan qori untuk membacakan
ayat al-qur’an yang sesuai dengan tema nya kemudian di lanjutkan pembacaan arti
oleh petugas yang lain. Sang penceramah kemudian akan melanjutkan pidato nya
kembali dengan menerangkan isi kandungan dari ayat tadi dengan menggunkan
berbagai sumber penafsiran al-qur’an. Biasanya ayat al-qur’an dilantunkan
sebanyak dua kali, walau ada ayat nya berbeda akan tetapi harus sama atau
singkron sesuai dengan cerita sang pensyarah. Setelah selesai sang pensyarah
akan menyimpulkan isi pidatonya kemudian menutup nya dengan salam yang
serempak.
2.
Pembaca
ayat
Pembaca ayat di sebut dengan qori’ karena lantunan yang di bacakan
pun haruslah mengguanakan seni membaca al-qur’an yaitu dengan salah satu dari
tujuh macam gaya lagu yang ada, panjang tidaknya ayat yang di bacakan
tergantung pada tema yang di ambil apakah memiliki ayat yang panjang atau
pendek. Dari tema tersebut haruslah mengankat dua ayat dari al-qur’an. Ayat pertama
di baca dengan diawali bacaan ta’awuz dan basmallah, dan kemudian ayat kedua
akan dilanjutkan setelah penceramah mempersilahkan, pada ayat kedua ini qori’
tidak perlu membaca ta’awuz dan basmallah lagi akan tetapi langsung saja di
baca ayatnya dengan catatan harus sesuai dengan gaya lagu yang pertama.
3.
Sari
tilawah
Sari tilawah adalah seni membacakan arti dari al-qur’an dengan
berpuisi yang indah dengan khidmat mimik dan ekspresi nya sesuai dengan apa
yang terdapat dalam arti al-qur’an yang ia bacakan. Ia bertugas membacakan arti
dari apa yang telah dibacakan oleh qori’, setelah qori’ selesai membacakan ayat
suci al-qur’an kemudian ia langsung mengartikan nya tanpa di persilahkan lagi
oleh penceramah. Menjadi sari tilawah tidak lah semudah yang di bayangkan karna
beranggapan bahwa sari tilawah hanya sebagai pembaca arti. Akan tetapi pensari
tilawah membutuhkan penghayatan dan perasaan seperti akting yang mengikuti alur
cerita dari al-qur’an. Kemudian di sertakan lagi dengan gerak tubuh nya yang
mendukung penampilannya menjadi sempurna.
Syarhil qur’an biasa di pertandingkan pada Musabaqah Syarhil Qur’an
(MSQ) dan memiliki tingkatan sampai ke tingkat Nasional.
Berikutvideo syarhil qur’an terbaik 1 tingkat Nasional tahun 2014
Dapat kita simpulkan dari video diatas adalah sebagai berikut :
- Musabaqah Syarhil Qur’an adalah bidang musabaqah yang mengungkapkan isi kandungan Al-Qur’an dengan cara menampilkan bacaan, puitisasi/terjemah dan uraian yang menunjukan kesatuan yang serasi.
- Peserta terdiri atas tiga orang (boleh laki-laki semua atau perempuan semua atau campuran), seorang pembaca ayat, seorang pembaca terjemah/puitisasi, dan seorang pengungkap isi kandungan Al-Qur’an.
- Materi musabaqah adalah berbagai topik yang memiliki landasan ayat-ayat Al-Qur’an yang terdiri atas aqidah, ibadah, akhlak, kemasyarakatan/muamalah, dan lainnya.
- Tahapan Musabaqah
Persiapan
Tahap ini dawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan tampil. Adapun penentuan topik bahasan ditetapkan sehari sebelum tampil.
Pelaksanaan
- Peserta tampil berdasarkan nomor urut tampil.
- Waktu penampilan selama 12–17 menit
Tata cara penampilan
- Setiap peserta tampil di panggung secara bersama dalam satu regu
- Ucapan salam disampaikan oleh pensyarah di awal dan diakhir penampilan
- Urutan penyajian adalah pembaca ayat, penerjemah, dan pensyarah. Pensyarah bisa berfungsi sebagai pengatur teknik panggung
Babak Final
- Penentuan regu yang masuk babak final berdasarkan perolehan nilai tertinggi, yaitu sebanyak 3 (tiga) regu
- Materi pokok bahasan (topik) diberikan paling lambat 12 jam sebelum tampil dengan cara diundi, dan materi (topik) tersebut berbeda dengan yang disajikan pada babak penyisihan
- Majelis Hakim menentukan nilai regu berdasarkan urutan nilai tertinggi.
Semoga bermamfaat bagi para pembaca. salam manis dari penulis, syukron :-)
Menurut penilaian saya utk pensyarahnya technik miking belum menguasai dan penampilanya terlalu monoton dalam menyampaikan materi sehingga cepat membuat enek pendengarnya seharusnya ritme irama dan harmonisasi intonasi harus sesuai dengan materi, tidak serta merta dengan nada tinggi dan keras sebagaimana seorang penyanyi professional. Feelnya serasa kurang banget, dan perlu belajar lg bagaimana menjadikan artikulasi lebih komunikatif. Sedangkan utk penterjemah terlalu terpaku dengan irama yg msh subjektif penilaiannya, harus bisa membedakan terjemah alquran dengan puitisasi alquran. Dan terakhir utk penilaian Qoriah menurut saya tajwidnya sdh lumayan lagu dan suaranya sdh cukup memenuhi standart penilaian namun harus diperhatikan lg technik pernafasan ketika berdiri agar perut tidak bergerak karena akan merusak tone lagu. Kesimpulannya, belum layak menjadi juara nasional.
BalasHapusoke bagus bnget itu
BalasHapus